Entah sejak kapan aku tak lagi menangis. Ya, aku
mengeluarkan air mata,tapi mereka tak serta merta membawa semua perasaan yang
tersimpan di dalamnya. Entah sejak kapan aku tak lagi menangis, tersedu sedan
hingga lelah sendiri. Bahkan saat di hari yang masih terekam jelas itupun, aku
hanya menyeka beberapa bulir air seperti hari-hari lainnya.
Tidak, aku tak sedih atas apapun yang telah terjadi Aaku
bahagia dan sering tertawa. Walau aku tak tahu semua itu topeng ataukah nyata.
Aku menikmati setiap senyum yang
terlukis di wajahku.
Aku, tak lagi menangis. Kau tahu kenapa? Karena aku
membencinya. Aku benci jika ada yang melihat tangisanku. Lalu satu per satu
mereka akan salah paham. Walaupun bisa jadi pikiran mereka benar.. Ya, seperti
itulah aku. Aku, tak lagi menangis. Sejak tak ada lagi tempat yang cukup lapang
untukku menikmati kesendirian.
Sebab itu aku menangis. Lagi dan lagi tanpa ada habis. Sebab
itu aku menangis. Bahkan saat tertawa pun aku memangis. Aku menangis dan tak
bisa berhenti.
Maka izinkanlah aku menangis. Sekali saja hingga air mataku
mengering. Sekali saja hingga aku lelah. Jangan tanyakan mengapa karena aku pun
tak tahu. Jangan memintaku berhenti karena aku tak mau. Jangan memintaku tegar
karena aku tak tahu batasannya. Hanya, tolong biarkan aku menangis. agar aku tak perlu lagi menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar